Rabu, 09 Desember 2015

Tugas3 - Sistem Informasi Psikologi: Cita-cita dan Harapan


Setiap orang pasti mempunyai cita-cita dan harapan. Bagi saya cita-cita maupun harapan itu seperti tujuan hidup, walaupun sebagaian orang menganggap cita-cita itu hanyalah sebuah impian belaka. Mengapa saya beranggapan bahwa cita-cita maupun harapan itu seperti tujuan hidup? Karena dalam hidup pasti ada sesuatu yang ingin kita tuju, sesuatu yang ingin kita gapai dan sesuatu tersebut ingin kita nikmati. Cita-cita merupakan sebuah keinginan, harapan, impian, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran dimana kita melakukan suatu usaha untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Bicara mengenai cita-cita memang tak ada habisnya. Sejak kecil kita kerap kali ditanya tentang “apa cita-cita kamu?” oleh orang dewasa, baik oleh ayah, ibu, om, tante, kakek, nenek, ataupun guru. Pada saat saya masih kecil, ketika ditanya mengenai hal tersebut, saya selalu menjawab ingin  menjadi dokter. Jawaban yang mainstream dengan anak kecil lainnya. Saya menjawab demikian karena pada waktu itu saya berpikiran bahwa menjadi dokter adalah suatu pekerjaan yang mulia karena bisa membantu orang yang sakit supaya lekas sembuh.
Namun sekarang jika saya ditanya mengenai cita-cita, jujur saja saya masih bingung untuk menjawabnya. Walau demikian, saya masih mempunyai harapan. Harapan saya saat ini adalah lulus kuliah tepat waktu dengan IPK yang bisa membanggakan kedua orangtua. Itulah harapan saya saat ini dan saya harus mewujudkan hal itu. Lalu harapan saya setelah saya lulus kuliah nanti apa? Tentunya saya ingin mendapatkan pekerjaan yang layak sesuai dengan profesi saya dibidang psikologi. Sempat terlintas dalam pikiran saya, ketika saya sudah lulus kuliah nanti saya ingin kerja dibagian HRD. Memilih HRD karena saya tergiur dengan gajinya yang lumayan dan tugas sebagai HRD yang menurut saya sebagai suatu tantangan karena dalam merekrut karyawan baru yang berkompeten itu tidaklah mudah. Kemudian seiring berjalannya waktu, saya berubah pikiran dan ingin menjadi dosen. Ingin menjadi dosen karena saya berpikir bahwa menjadi dosen selain bisa sharing tentang ilmu pengetahuan, tentunya bertemu dengan banyak mahasiswa yang berbeda-beda karakternya sehingga ketika dalam bekerja terasa tidak membosankan. Namun jika menjadi dosen saya harus menempuh pendidikan gelar S2 dan saya masih mempertimbangkan hal itu. Terakhir yang terlintas dalam pikiran saya saat ini adalah menjadi PNS. Selain karena gajinya yang lumayan, dan kita tidak perlu khawatir jika saatnya nanti harus pensiun, karena tunjangan pensiun sebagai PNS sudah terjamin. Ketiga hal tersebut masih sering terpikirkan oleh saya mengenai pekerjaan saya kelak. Namun selama saya bisa mendapat pekerjaan yang masih berhubungan dengan dunia psikologi, saya tetap menyukainya, karena passion saya memang di bidang psikologi, dimana saya senang bisa bertemu dengan banyak orang dan memahami karakter tiap-tiap orang, bisa berbagi ilmu mengenai dunia psikologi, atau merekrut karyawan baru masuk ke dalam suatu perusahaan atau bahkan menjadi seorang konselor dimana seorang konselor membantu menyelesaikan permasalahan seseorang.
Apapun profesi saya kelak, saya ingin menjadi orang sukses. Sukses bagi saya adalah saya ingin menjadi orang yang berguna/bermanfaat bagi orang banyak, tidak hanya berguna untuk keluarga ataupun teman-teman saja, namun berguna untuk semua orang. Dan kesuksesan dapat kita raih tak luput dari rasa syukur kita terhadap apa yang telah kita peroleh sampai saat ini.