Menganalisis Psikotes di Internet
PENDAHULUAN
Di zaman
yang sudah modern ini, kemajuan teknologi telah berkembang dengan sangat pesat.
Hal tersebut dapat kita lihat dari berbagai aspek
kehidupan manusia yang semakin hari semakin bertambah kebutuhannya. Salah satu contoh
dari kemajuan teknologi tersebut adalah adanya penggunaan internet. Banyak cara
yang dilakukan oleh users dalam memanfaatkan penggunaan internet, diantaranya
dengan menggunakan internet dalam mengolah lahan bisnis, dapat menjalin
komunikasi melalui sosial media, dapat bermain permainan seperti game online,
serta dapat mencari tahu sumber informasi tentang hal apapun yang dapat
memperluas wawasan ilmu pengetahuan kita. Tak hanya itu, melalui internet kita
juga dapat mengakses tes-tes psikologi atau tes psikotes secara online. Kehadiran
internet ini, sangat memudahkan kita untuk mencari soal-soal psikotes yang
dapat membantu kita apabila kita ingin mengikuti suatu tes psikologi untuk
melamar pekerjaan di suatu perusahaan. Tidak hanya terdapat soal-soal psikotes
saja melainkan juga terdapat kunci jawaban dari soal psikotes tersebut. Selain
itu, tidak sedikit orang-orang yang mempublikasikan mengenai “tips and trik”, bagaimana
mengerjakan soal-soal psikotes tersebut dengan tujuan hasil yang diperoleh
setelah mengerjakan soal psikotes tersebut hasilnya bagus sesuai dengan yang
diharapkan. Karena psikotes yang tersebar di internet ini mudah sekali di dapat,
hal ini membuat individu lebih suka melakukan tes psikologi atau psikotes
secara online.
TEORI
1. Pengertian dan tujuan
Anne
Anastasi (1976) mengatakan bahwa tes pada dasarnya adalah suatu pengukuran yang
obyektif dan standar terhadap sampel perilaku. Brown (1976) mengatakan bahwa
tes adalah suatu prosedur yang sistematis guna mengukur sample perilaku
seseorang. Namun Brown menganggap bahwa ciri sistematis tersebut telah mencakup
pengertian obyektif, standar, dan syarat-syarat kualitas lainnya.
Definisi
yang lebih lengkap dapat dikutipkan langsung dari pendapat Cronbach yang
dikemukakan dalam bukunya Essentials of
psychological Testing, yaitu: “….a
systematic procedure for observing a person’s behavior and describing it with
the aid of a numerical scale or a category system” (Cronbach, 1970).
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Psikotes adalah prosedur pemeriksaan yang telah mengalami pembakuan, yang
dimaksudkan untuk menyelidiki dan menetapkan sifat-sifat psikis khusus individu;
pengujian mental.
Psikotes
adalah tes yang dilakukan untuk mengukur aspek individu secara psikis. Tes
dapat berbentuk tertulis, visual, atau valuasi secara verbal yang
teradministrasi untuk mengukur fungsi kognitif dan emosional. Tes dapat
diaplikasikan kepada anak-anak maupun dewasa.Tes ini
dapat berbentuk tertulis, proyektif, atau evaluasi secara verbal yang
teradministrasi untuk mengukur fungsi atau kemampuan kognitif dan emosional seseorang.
Tujuan
dilaksanakannya tes ini adalah untuk mengukur berbagai kemungkinan atas
bermacam kemampuan orang secara mental dan faktor-faktor yang mendukungnya,
termasuk prestasi dan kemampuan, kepribadian, dan intelegensi. Jadi, psikotes
adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui gambaran seseorang
mulai dari kemampuan kognitifnya, kondisi emosinya, kecenderungan-kecenderungan
sikap dan hal-hal yang mempengaruhi kecenderungan tersebut.
Dalam
psikotes, kemampuan yang diukur tidak melulu terkait dengan IQ seseorang.
Selain tes IQ ada juga tes kepribadian, dan wawancara. Dari integrasi tes-tes
tersebut, maka akan diperoleh gambaran mengenai orang yang di tes yang kemudian
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
2. Tiga Jenis
Psikotes berdasarkan metode tesnya, yaitu:
a.
Psikotes
menggunakan media grafis (gambar)
Dalam psikotes jenis ini gambar yang
dibuat oleh seseorang digunakan untuk menilai kemampuan, karakter dan
kepribadiannya. Termasuk psikotes grafis/gambar adalah Tes Wartegg, Tes DAP
(Draw A Person), Tes Baum Tree dan Tes HTP (House Tree Person).
Tes
Wartegg
b.
Psikotes
menggunakan kuesioner
Dalam psikotes jenis ini
jawaban-jawaban seseorang terhadap sejumlah soal yang diberikan kepadanya
digunakan untuk menilai kemampuan, karakter dan kepribadiannya. Termasuk
psikotes kuisioner adalah Tes Army Alpha, Tes Efektifitas Diri, Tes Enneagram,
Tes EPPS, Tes MBTI, Tes Ketelitian, Tes Kode dan Ingatan, Tes TPA (Kuantitatif,
Logika, Verbal & Spasial), Tes MAPP, Tes Motivasi Kepemimpinan, Tes Motivasi,
Tes Koran Pauli, Tes Skala Kematangan (TSK), Tes Kerjasama dan Tes Potensi
Sukses.
Tes
Army Alpha
c.
Psikotes
menggunakan wawancara
Dalam psikotes jenis ini
jawaban-jawaban seseorang terhadap pertanyaan yang diajukan secara lisan
melalui tatap muka langsung (wawancara/interview) dengan penguji digunakan
untuk menilai kemampuan, karakter dan kepribadiannya.
3.
Jenis-jenis tes yang diukur melalui psikotes, diantaranya:
a. Tes
Intelegensi atau IQ test
Pada tes ini Anda akan dihadapkan dengan
pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan kemampuan intelegensi anda, seperti
pemahaman masalah-masalah sehari-hari, logika berfikir, daya abstraksi,
kemampuan menyelesaikan permasalahan, strategi berfikir, daya ingat, kemampuan
teknis dan hal-hal lain yang terkait dengan fungsi kognitif Anda. Intinya tes
ini mengukur segala sesuatu terkait potensi intelegensi Anda dan optimalisasi
dari potensi tersebut saat ini.
b. Performance Test
Pada tes ini diberikan dalam deret Angka dimana Anda
harus menjumlahkan angka-angka yang ada dalam lembar kerja Anda. Tes ini sering
dilakukan terutama dalam setting industri.
c. Personality Test
Dalam setting industri, terdapat dua bentuk tes
kepribadian yang digunakan untuk menggali karakteristik individu, yaitu
teknik proyektif dan tes inventori. Tes menggambar pohon, menggambar orang atau menggambar dengan
bantuan stimulus merupakan contoh tes dengan teknik proyektif yang bertujuan
untuk melihat kecenderungan kepribadian Anda seperti kecendrungan Anda melihat
diri sendiri dan lingkungan, bagaimana berinteraksi dengan lingkungan,
bagaimana menghadapi situasi yang memberikan tekanan, bagaimana merespon
permasalahan, konsep diri dan masih banyak hal lain. Selanjutnya materi tes
yang berisi pilihan-pilihan dimana Anda diminta memilih pernyataan yang paling
Anda sukai adalah bentuk tes inventori. Tes ini juga bertujuan untuk melihat
kecenderungan kepribadian seseorang. Penggunaan kedua teknik ini memang akan
membuat membuat data dan informasi mengenai seseorang menjadi lebih lengkap dan
gambaran orang menjadi lebih utuh. Dari penjelasan diatas tampak bahwa yang
diungkap dari tes kepribadian adalah kebiasaan-kebiasaan, bagaimana orang
memandang masalah yang sedang ia hadapi, kondisi emosi, pola interaksi baik
dengan diri sendiri maupun orang lain atau lingkungan sekitarnya, bagaimana
merespon tekanan, motivasi, bahkan dari tes kepribadian ini bisa dilihat juga
taraf kecerdasannya.
4. Fungsi
dari tes psikologi, yaitu:
a. Fungsi seleksi
Tes psikologi berfungsi sebagai seleksi jika digunakan untuk
memilih individu-individu yang cocok/sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan.
b. Fungsi Klasifikasi
Yaitu mengelompokkan individu-individu dalam kelompok sejenis.
c. Fungsi deskripsi
Tes ini berfungsi untuk menjelaskan profil seseorang, baik
kepribadian, tingkahlaku, kemampuan, minat dan bakat dan sebagainya.
d. Mengevaluasi suatu treatment
Tes psikologi digunakan juga untuk mengavaluasi
suatu treatment/tindakan yang telah dilakukan terhadap seseorang atau
sekelompok individu. Ini untuk mengavaluasi sampai tingkat mana
keberhasilan treatment yang sudah diberikan.
e. Menguji suatu hipotesis
Tes psikologi juga bisa digunakan menguji sebuah hipotesis dan
asumsi yang ada. Ini dikarenakan, bahwa tes psikologi terbuat/disusun dari
sejumlah penelitian yang ilmiah sebelumnya.
ANALISIS
Psikotes online dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, dan
oleh siapa saja. Ada banyak situs web yang menyediakan soal-soal tes psikotes
dengan gratis beserta jawbannya, seperti yang ada pada alamat berikut ini http://koleksi.contohsoalpsikotes.com/
. Di alamat tersebut Anda dapat memilih jenis tes apa yang ingin Anda coba.
Jika ditelusuri lebih lanjut, tujuan
orang-orang mengikuti psikotes secara online ini bisa saja hanya untuk mengetahui tingkat kecerdasan intelektual mereka atau memang ingin
mempelajari pertanyaan-pertanyaan tes psikologi atau psikotes yang biasanya diadakan
di perusahaan-perusahaan yang diberikan kepada calon pegawainya. Hal itu mereka lakukan dengan tujuan supaya ketika
mereka diberi tes psikologi pada saat melamar pekerjaan, mereka dapat menjawab
soal-soal tes psikologi tersebut degan lancar dan tentunya mereka juga berharap
mendapatkan hasil yang memuaskan. Kebanyakan orang berpandangan bahwa apabila tes
psikotes yang telah mereka lakukan memperoleh hasil yang bagus, maka mereka
akan mendapatkan pekerjaan yang baik, sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Padahal
tujuan sebenarnya dari psikotes ini adalah untuk mengukur berbagai kemungkinan
atas bermacam kemampuan orang secara mental dan faktor-faktor yang
mendukungnya, termasuk prestasi dan kemampuan, kepribadian, dan intelegensi. Jadi
hasil psikotes yang mereka peroleh setelah menjalani tes psikologi ini
merupakan kemampuan sesungguhnya yang mereka miliki. Pekerjaan yang akan mereka
dapat nanti juga disesuaikan dengan kemampuan mereka.
Menurut
saya, jika dilihat dari segi ekonomi ,memang psikotes online ini lebih
menguntungkan daripada mengikuti psikotes secara langsung yang dilaksanakan
oleh biro psikologi. Mengapa? Karena mengikuti tes psikologi secara online
tentu tidak memakan biaya yang mahal seperti mengikuti tes psikologi di biro
psikologi. Apalagi sekarang sudah banyak soal-soal psikotes dalam bentuk file
yang dapat diunduh secara gratis di internet sehingga masyarakat yang ingin mengetahui kemampuan intelegensi, bakat
dan kepribadiannya dapat mengerjakan soal-soal tes psikologi tersebut di rumah
tanpa memerlukan sambungan internet lagi.
Keuntungan lain dari tes psikologi secara online,
diantaranya adalah selain menghemat biaya, waktu pengerjaan tes secara online
ini tidak terbatas (artinya tidak ada batasan waktu saat pengerjaan), dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
sesuka kita, apabila ada yang salah dalam mengerjakan soal tersebut, kita dapat
mengulanginya kembali dan memperoleh jawaban yang benar, dan yang terakhir, tes
psikotes yang dilakukan secara online ini hasilnya dapat kita peroleh secara cepat
tanpa harus menunggu lama.
Ada keuntungan,
pasti ada kerugian. Kerugian dalam mengikuti psikotes online ini diantaranya ialah
banyaknya terjadi
penipuan yang dilakukan oleh pihak – pihak yang tidak bertanggungjawab sehingga hasil dari tes tersebut menjadi tidak valid. Selain itu, hasil yang diperoleh
setelah menyelesaikan soal psikotes online menjadi tidak akurat (tingkat
reliabilitas tidak dapat dipercaya). Karena pada saat pengerjaan psikotes
online tersebut kita dapat mencoba dan mengulanginya berkali-kali, sehingga hasil
yang diperoleh tidak sesuai dengan kemampuan kita yang sesungguhnya.
Tes psikologi atau psikotes secara
online ini tidak dapat mengukur apa yang
seharusnya di ukur, karena orang yang mengikuti
tes psikologi ini sudah mengetahui apa yang akan ia
jawab dalam tes tersebut. Apabila Anda ingin mengetahui seberapa
besar kemampuan dan tingkat inteligensi Anda, Anda dapat melakukan tes
psikologi di biro psikologi. Walaupun agak menguras kantong Anda, namun Anda
tidak perlu khawatir mengenai keabsahan dari hasil yang Anda peroleh setelah
menjalani tes psikologi tersebut, karena tingkat validitas dan reliabilitasnya
dapat dipercaya.
REFERENSI
terimakasih postingan ini sangat bermanfaat
BalasHapusTerimakasih atas kunjungan nya :)
Hapusapakah anak autis atau cacat mental melakukan tes psikotes seperti yang dibahas? terima kasih infonya, lanjutkan!
BalasHapus