Judul Jurnal:
PENGARUH
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA
SISWA SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA
Jurnal yang akan saya bahas kali ini mengenai
pengaruh komunikasi interpersonal dan lingkungan keluarga terhadap intensi
bewirausaha siswa SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Mendapatkan suatu pekerjaan yang layak
bukanlah suatu hal yang mudah untuk didapatkan. Karena minimnya tersedia
lapangan pekerjaan membuat jumlah pengangguran semakin meningkat. Tingginya
jumlah pengangguran di Indonesia tidak terlepas dari sumber daya manusia yang
masih rendah. Hal ini disebabkan karena pendidikan para pengangguran rata-rata
sampai pada tingkat SMP atau SMA saja.
Oleh karena itu, untuk mengurangi jumlah
pengangguran, seharusnya kita merubah pola pikir kita dari mencari kerja menjadi
menciptakan lapangan kerja. Salah satu lembaga pendidikan yang mengembangkan
pembelajaran kewirausahaan adalah SMK. SMK merupakan lembaga pendidikan yang
mengembangkan pembelajaran kewirausahaan dikalangan siswa, dimana para siswa
diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dalam berwirausaha.
Adapun faktor-faktor yang akan mendukung para
siswa dalam berwirausaha yaitu:
(1) Adanya
niat.
Niat ini oleh
Fishbein dan Ajzen dalam Sarlito WS dan Eko A.M (2009) disebut sebagai intensi
yaitu komponen dalam diri individu yang mengacu pada niat untuk melakukan
tingkah laku tertentu. Sikap Intensi merupakan suatu kebulatan tekad, keinginan
maupun tindakan perilaku untuk melakukan aktivitas tertentu yang dilatar
belakangi oleh motivasi seseorang untuk bertindak.
(2) Faktor internal.
Faktor internal
merupakan faktor dari diri seorang wirausaha yang meliputi cara berkomunikasi,
pendidikan, usia dan jenis kelamin. Faktor kemahiran komunikasi interpersonal
merupakan salah satu faktor yang perlu dikuasai siswa, agar siswa mampu
mengemukakan pendapat, kerja sama, dan menghargai orang lain.
(3) Faktor eksternal.
Faktor eksternal
merupakan faktor yang mempengaruhi diri seorang wirausaha dari luar seperti
lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat secara umumnya. Syamsu dan
Juntika (2006) dalam bukunya, berpendapat bahwa lingkungan keluarga memiliki
peranan yang sangat penting dalam mengembangkan pribadi anak.
Berdasarkan uraian
di atas, lingkungan keluarga dan komunikasi interpersonal siswa merupakan
faktor penting yang dapat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya intensi
berwirausaha siswa SMK. Dalam jurnal ini, komunikasi interpersonal dan
lingkungan keluarga memberikan pengaruh yang cukup baik terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Akan tetapi diperlukan upaya
untuk meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dan juga perlu ditingkatkan
peranan lingkungan keluarga terhadap intensi berwirausaha di SMK Muhammadiyah 3
dikalangan siswa.
Saya setuju mengenai
apa yang di bahas dalam jurnal ini. Karena menurut saya untuk menjadi
wirausahawan memang diperlukan kemampuan dalam berkomunikasi yakni komunikasi
interpersonal, dimana komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih
dengan bertatap muka sehingga terjadi aksi reaksi yang ditangkap secara langsung
baik secara verbal maupun nonverbal. Komunikasi nonverbal yang dimaksud seperti
nada suara dan ekspresi wajah. Apabila kita sudah menguasai komunikasi interpersonal
dengan baik maka kita dapat membangun hubungan yang positif dengan orang lain
yang juga memberikan manfaat besar ketika kita ingin berwirausaha. Selain itu,
dengan menguasai komunikasi interpersonal, kita juga dapat menyelesaikan
permasalahan-permasalahan baik dengan teman, orang tua maupun masyarakat
sekitar.
Selain komunikasi
interpersonal, lingkungan keluarga juga memberikan pengaruh besar terhadap intensi
siswa dalam berwirausaha, sebab lingkungan keluarga merupakan lingkungan
pertama dimana anak mendapat pendidikan, bimbingan, asuhan dan latihan. Orang
tua merupakan bagian dari wilayah lingkungan keluarga yang dapat berpengaruh
terhadap anak, ketika memilih pekerjaan, karir dan berwirausaha. Lingkungan
keluarga merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam menumbuhkan sikap
intensi, motivasi berwirausaha dan inspirasi siswa dalam mencari pekerjaan
setelah lulus nanti.
Jadi, apabila kita
ingin berwirausaha diusahakan kita sudah menguasai kemampuan berkomunikasi
interpersonal dengan baik. Apabila kemampuan komunikasi interpersonal sudah
kita kuasai dengan baik, maka kita dapat membangun hubungan yang positif, baik
dengan orangtua, teman, ataupun masyarakat setempat. Misal, jika kita membangun
dan meningkatkan hubungan yang baik dengan keluarga, maka keluarga pasti akan
mendukung kita ketika kita ingin berwirausaha. Dukungan tersebut bisa berupa
materi, motivasi, atau bahkan membantu dalam bentuk tindakan nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Agus M. Hardjana. (2003). Komunikasi
Intrapersonal & Interpersonal. Yogyakarta:Kanisius.
Ajzen, I. (2005). The Theory Of
Planned Behaviour. Organizational behavior and human discussion processes, 50, 179-211.
Diunduh dari http://people.umass.edu/ pada Mei 2012
Ajzen, I. (2005). Attitudes,
Personality and Behaviour. Secand Edition. Open University Press. Diunduh dari
http://www.openup.co.uk pada Desember 2011
Baharuddin. (2009). Psikologi
Pendidikan Refleksi Teoritis terhadap Fenomena. Yogyakarta: AR-Ruzz Media.
Badan Pusat Statistik. (2012). Tingkat
Pengganguran di Indonesia. Diunduh dari http://www.bps.co.id
pada 7 Januari 2012.
Daryanto. (2011). Ilmu Komunikasi.
Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera..
Geoffrey G. Meredith. (2002). Kewirausahaan
Teori dan Praktek. Jakarta: Victory Jaya Abadi.
Hartley, Peter. (2001). Interpersonal
Communication. Library of Congress Cataloging in Publication Data London. Diunduh dari http://libary.nu
pada 4 januari 2012.
Nana Syoadih Sukmadinata. (2007). Landasan
Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Sumarni. (2006). Pengaruh Konsep
Diri, Prestasi Belajar, dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa SMK Negeri 2 Semarang.
Skripsi. Semarang: Universitas Negeri
Surakarta.
Sirod Hantoro. (2005). Kiat Sukses
Berwirausaha. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Sarlito dan Eko. (2009). Psikologi
Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Suranto. (2011). Komunikasi
Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Syamsu dan Juntika. (2006). Landasan
dan Bimbigan Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Wartawarga Gunadarma.
(2012). Penyebab Penggangguran. Diunduh http://www.wartawarga.gunadarma.co.id
dari 12 Januari 2012.
Sumber jurnal dapat diunduh di:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar