Sabtu, 09 Maret 2013

DUNIA TUMBUHAN

TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)
               Lumut atau Bryophyta termasuk ke dalam tumbuhan yang tidak mempunyai pembuluh atau non-Tracheophyta (Yunani, trakhoia = saluran kecil, phyton = tumbuhan). Lumut merupakan tumbuhan darat yang tubuhnya tidak dapat dibedakan antara akar, batang dan daun. Lumut juga tidak memiliki pembuluh pengangkut tetapi memiliki klorofil sehingga digolongkan dalam kingdom Plantae.
CIRI TUBUH
Ciri tubuh lumut meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungsi tubuh.
Ukuran dan Bentuk Tubuh
               Lumut berukuran makroskopik dengan tinggi rata-rata 1-2 cm. Lumut tertinggi berukuran sekitar 40 cm. dalam siklus hidupnya, lumut mengalami pergantian generasi, yaitu gametofit dan sporofit. Bentuk lumut yang sering kita lihat sebenarnya adalah lumut gametofit.
               Gametofit ada yang berbentuk lembaran (gambar 1a), juga ada yang berbentuk tumbuhan kecil yang memiliki bagian menyerupai batang dan daun seperti bagian akar berupa benang (rizoid). Lihat gambar 1b.
               Sporofit menumpang pada tumbuhan gametofit. Sporofit adalah lumut yang menghasilkan spora. Bentuk sporofit ada yang memanjang atau seperti kapsul bertangkai panjang.   
(a)
(b)
 Gambar 1 Bentuk Lumut: (a) gametofit berbentuk lembaran, (b) gametofit berbentuk seperti tumbuhan kecil
          
Struktur dan Fungsi Tubuh
               Tubuh lumut terdiri dari sel-sel yang memiliki kloroplas. Kloroplas mengandung pigmen klorofil untuk fotosintesis. Karena lumut termasuk dalam tumbuhan tidak berpembuluh maka tubuh lumut tidak memiliki jaringan pengangkut air dan mineral. Air dan mineral diperoleh dengan cara difusi oleh setiap bagian tubuh lumut.
               Tubuh lumut gametofit terdiri dari sel-sel dengan kromosom yang tidak berpasangan (haploid=n). Gametofit memiliki alat perkembangbiakan multiseluler yang disebut gametangium. Gametangium terdiri dari gametangium jantan (anteridium) dan gametangium betina (arkegonium).
               Pada lumut gametofit terdapat lumut sporofit (sporogonium) yang terdiri dari sel-sel dengan kromosom  yang berpasangan (diploid=2n). Lumut sporofit selalu menumpang pada lumut gametofit untuk memperoleh air dan mineral. Lumut sporofit ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler.
CARA HIDUP DAN HABITAT  
               Lumut adalah organisme fotoautotrof yang dapat mensintesis makanannya sendiri. Air dan mineral yang dibutuhkan untuk fotosintesis diperoleh dengan cara difusi oleh bagian-bagian tubhnya. Hal ini hanya dilakukan oleh lumut gametofit. Cara penyerapang dengan difusi meyebabkan lumut cocok pada habitat yang lembab dan teduh, misalnya tanah, bebatuan dan pohon.
REPRODUKSI
               Lumut berkembang biak secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan spora. Spora dihasilkan oleh pembelahan yang terjadi dalam sporangium lumut sporofit atau sporogonium. Spora yang dihasilkan sporofit adalah spora haploid. Spora tersebut tumbuh menjadi protonema, kemudian tumbuh menjadi gametofit haploid (n).
               Reproduksi seksual lumut terjadi dengan adanya penyatuan gamet jantan (spermatozoid) dan gamet betina (ovum).
               Spermatozoid bergerak dengan perantara air menuju ovum pada arkegonium. Spermatozoid kemudian bertemu dan membuahi ovum (fertilisasi). Pembuahan menghasilkan zigot yang diploid. Zigot membelah menjadi embrio yang kemudian tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n).
               Reproduksi lumut tersebut menunjukkan adanya pergiliran antara generasi gametofit (n) dan generasi sporofit (2n). Pergiliran antara generasi gametofit dengan generasi sporofit disebut metagenesis. Pada lumut, gametofit adalah generasi yang dominan dalam daur hidupnya.
KLASIFIKASI
               Jenis lumut yang sudah didentifikasi berjumlah sekitar 16.000 spesies. Pengelompokan berbagai spesies lumut menghasilkan 3 kelas, yaitu lumut hati (Hepaticopsida), lumut tanduk (Anthoceratopsida), dan lumut daun (Bryopsida).
Lumut Hati (Hepaticopsida)
               Lumut hati diperkirakan mencapai 6.500 spesies yang mencakup kelompok lumut dengan tubuh berbentuk talus. Talus lumut hati berlobus seperti lobus pada hati manusia. Lihat gambar 2a. Contoh lumut hati adalah Riccia nutans, Marchantia dan Lunularia. Marchantia dan Lunularia memiliki struktur khas yang terdapat pada gametofitnya, yaitu berupa mangkok yang mengandung kumpulan lumut kecil yang disebut gemma cup (kuncup). Lihat gambar 2b.
GAMBAR 2a. gametofit Marhantia sp

GAMBAR 2b. gemma cup Marhantia sp

Lumut Tanduk (Anthoceratopsida)
               Lumut tanduk memiliki bentuk tubuh seperti lumut hati yaitu berupa talus. Namun sporofitnya berupa kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya memiliki satu kloroplas. Lumut tanduk terdiri dari 100 spesies, antara lain Anthoceros sp. Lihat gambar 3.
Gambar 3  Lumut tanduk Anthoceros sp.     

Lumut Daun (Bryopsida)
               Lumut daun disebut juga sebagai lumut sejati. Lumut daun merupakan kelompok lumut terbanyak dibandingkan kelompok lumut lainnya, yaitu sekitar 10 ribu spesies. Bentuk tubuh lumut daun berupa tumbuhan kecil dengan bagian seperti akar (rizoid), batang dan daun. Lumut daun hidup berkelompok membentuk hamparan tebal seperti beludru. Contoh lumut daun adalah Polytrichum sp. (gambar 4a) dan Sphagnum sp. (gambar 4b).
GAMBAR 4a. Polytrichum sp.     
GAMBAR 4b. Sphagnum sp.

MANFAAT TUMBUHAN LUMUT BAGI MANUSIA
               Seperti organisme lain, lumut dapat memberikan manfaat bagi manusia jika diketahui potensi yang dikandungnya. Beberapa jenis lumut yang sudah dimanfaatkan adalah Marchantia sebagai obat penyakit hepar (hati) dan Sphagnum sebagai bahan pembalut dan sumber bahan bakar.

SUMBER:
Aryulina, Diah, dkk. 2004. BIOLOGI 1 SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga


Tidak ada komentar:

Posting Komentar