TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)
Lumut atau Bryophyta
termasuk ke dalam tumbuhan yang tidak mempunyai pembuluh atau non-Tracheophyta (Yunani, trakhoia = saluran kecil, phyton = tumbuhan). Lumut merupakan
tumbuhan darat yang tubuhnya tidak dapat dibedakan antara akar, batang dan
daun. Lumut juga tidak memiliki pembuluh pengangkut tetapi memiliki klorofil
sehingga digolongkan dalam kingdom Plantae.
CIRI TUBUH
Ciri tubuh lumut meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungsi tubuh.
Ukuran dan Bentuk Tubuh
Lumut berukuran
makroskopik dengan tinggi rata-rata 1-2 cm. Lumut tertinggi berukuran sekitar 40
cm. dalam siklus hidupnya, lumut mengalami pergantian generasi, yaitu gametofit
dan sporofit. Bentuk lumut yang sering kita lihat sebenarnya adalah lumut
gametofit.
Gametofit ada yang
berbentuk lembaran (gambar 1a), juga ada yang berbentuk tumbuhan kecil yang
memiliki bagian menyerupai batang dan daun seperti bagian akar berupa benang
(rizoid). Lihat gambar 1b.
Sporofit menumpang pada tumbuhan
gametofit. Sporofit adalah lumut yang menghasilkan spora. Bentuk sporofit ada
yang memanjang atau seperti kapsul bertangkai panjang.
(a) |
(b) |
Struktur dan Fungsi Tubuh
Tubuh lumut terdiri
dari sel-sel yang memiliki kloroplas. Kloroplas mengandung pigmen klorofil
untuk fotosintesis. Karena lumut termasuk dalam tumbuhan tidak berpembuluh maka
tubuh lumut tidak memiliki jaringan pengangkut air dan mineral. Air dan mineral
diperoleh dengan cara difusi oleh setiap bagian tubuh lumut.
Tubuh lumut gametofit
terdiri dari sel-sel dengan kromosom yang tidak berpasangan (haploid=n). Gametofit
memiliki alat perkembangbiakan multiseluler yang disebut gametangium. Gametangium
terdiri dari gametangium jantan (anteridium) dan gametangium betina
(arkegonium).
Pada lumut gametofit
terdapat lumut sporofit (sporogonium) yang
terdiri dari sel-sel dengan kromosom yang
berpasangan (diploid=2n). Lumut sporofit selalu menumpang pada lumut gametofit
untuk memperoleh air dan mineral. Lumut sporofit ada yang uniseluler dan ada
yang multiseluler.
CARA HIDUP DAN HABITAT
Lumut
adalah organisme fotoautotrof yang dapat mensintesis makanannya sendiri. Air dan
mineral yang dibutuhkan untuk fotosintesis diperoleh dengan cara difusi oleh
bagian-bagian tubhnya. Hal ini hanya dilakukan oleh lumut gametofit. Cara penyerapang
dengan difusi meyebabkan lumut cocok pada habitat yang lembab dan teduh,
misalnya tanah, bebatuan dan pohon.
REPRODUKSI
Lumut
berkembang biak secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan
dengan spora. Spora dihasilkan oleh pembelahan yang terjadi dalam sporangium
lumut sporofit atau sporogonium. Spora yang dihasilkan sporofit adalah spora
haploid. Spora tersebut tumbuh menjadi protonema, kemudian tumbuh menjadi
gametofit haploid (n).
Reproduksi
seksual lumut terjadi dengan adanya penyatuan gamet jantan (spermatozoid) dan
gamet betina (ovum).
Spermatozoid
bergerak dengan perantara air menuju ovum pada arkegonium. Spermatozoid kemudian
bertemu dan membuahi ovum (fertilisasi). Pembuahan menghasilkan zigot yang
diploid. Zigot membelah menjadi embrio yang kemudian tumbuh menjadi sporofit
yang diploid (2n).
Reproduksi
lumut tersebut menunjukkan adanya pergiliran antara generasi gametofit (n) dan
generasi sporofit (2n). Pergiliran antara generasi gametofit dengan generasi
sporofit disebut metagenesis. Pada lumut, gametofit adalah generasi yang
dominan dalam daur hidupnya.
KLASIFIKASI
Jenis lumut yang
sudah didentifikasi berjumlah sekitar 16.000 spesies. Pengelompokan berbagai
spesies lumut menghasilkan 3 kelas, yaitu lumut hati (Hepaticopsida), lumut
tanduk (Anthoceratopsida), dan lumut daun (Bryopsida).
Lumut Hati (Hepaticopsida)
Lumut
hati diperkirakan mencapai 6.500 spesies yang mencakup kelompok lumut dengan
tubuh berbentuk talus. Talus lumut hati berlobus seperti lobus pada hati
manusia. Lihat gambar 2a. Contoh lumut hati adalah Riccia nutans, Marchantia dan
Lunularia. Marchantia dan Lunularia memiliki struktur khas yang
terdapat pada gametofitnya, yaitu berupa mangkok yang mengandung kumpulan lumut
kecil yang disebut gemma cup
(kuncup). Lihat gambar 2b.
GAMBAR 2a. gametofit Marhantia sp |
GAMBAR 2b. gemma cup Marhantia sp |
Lumut Tanduk (Anthoceratopsida)
Lumut tanduk memiliki
bentuk tubuh seperti lumut hati yaitu berupa talus. Namun sporofitnya berupa
kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya memiliki satu kloroplas. Lumut tanduk
terdiri dari 100 spesies, antara lain Anthoceros
sp. Lihat gambar 3.
Gambar 3 Lumut tanduk Anthoceros sp. |
Lumut Daun (Bryopsida)
Lumut daun disebut
juga sebagai lumut sejati. Lumut daun merupakan kelompok lumut terbanyak
dibandingkan kelompok lumut lainnya, yaitu sekitar 10 ribu spesies. Bentuk
tubuh lumut daun berupa tumbuhan kecil dengan bagian seperti akar (rizoid),
batang dan daun. Lumut daun hidup berkelompok membentuk hamparan tebal seperti
beludru. Contoh lumut daun adalah Polytrichum
sp. (gambar 4a) dan Sphagnum sp. (gambar
4b).
GAMBAR 4a. Polytrichum sp. |
GAMBAR 4b. Sphagnum sp. |
MANFAAT TUMBUHAN LUMUT BAGI MANUSIA
Seperti
organisme lain, lumut dapat memberikan manfaat bagi manusia jika diketahui
potensi yang dikandungnya. Beberapa jenis lumut yang sudah dimanfaatkan adalah Marchantia sebagai obat penyakit hepar
(hati) dan Sphagnum sebagai bahan
pembalut dan sumber bahan bakar.
Aryulina, Diah, dkk. 2004. BIOLOGI 1 SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar