TAUTOLOGI DAN KONTRADIKSI, ALJABAR LOGIKA DAN NEGASI
A.
TAUTOLOGI
Tautologi
adalah pernyataan majemuk yang selalu benar untuk semua kemungkinan
nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya. Sebuah Tautologi yang
memuat pernyataan Implikasi disebut Implikasi Logis. Untuk membuktikan apakah
suatu pernyataan Tautologi, maka ada dua cara yang digunakan. Cara pertama
dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu jika semua pilihan bernilai B (benar)
maka disebut Tautologi, dan cara kedua yaitu dengan melakukan penjabaran atau
penurunan dengan menerapkan sebagian dari hukum-hukum Ekuivalensi Logika.
Contoh:
Lihat pada argumen berikut:
Jika Tono
pergi kuliah, maka Tini juga pergi kuliah. Jika Siska tidur, maka Tini pergi
kuliah. Dengan demikian, jika Tono pergi kuliah atau Siska tidur, maka Tini
pergi kulah.
Diubah ke variabel proposional:
A Tono
pergi kuliah
B Tini
pergi kuliah
C Siska tidur
Diubah lagi
menjadi ekspresi logika yang terdiri dari premis-premis dan kesimpilan.
Ekspresi logika 1 dan 2 adalah premis-premis, sedangkan ekspresi logika 3
adalah kesimpulan.
(1) A
→ B (Premis)
(2) C
→ B (premis)
(3) (A V C) → B
(kesimpulan)
Maka sekarang
dapat ditulis: ((A → B) ʌ (C → B)) → ((A V C) → B
A
|
B
|
C
|
A → B
|
C → B
|
(A → B) ʌ (C → B)
|
A V C
|
(A V C) → B
|
|
B
B
B
B
S
S
S
S
|
B
B
S
S
B
B
S
S
|
B
S
B
S
B
S
B
S
|
B
B
S
S
B
B
B
B
|
B
B
S
B
B
B
S
B
|
B
B
S
S
B
B
S
B
|
B
B
B
B
B
S
B
S
|
B
B
S
S
B
B
S
B
|
B
B
B
B
B
B
BB
|
Dari tabel
kebenaran diatas menunjukkan bahwa pernyataan majemuk :
((A → B) ʌ (C → B)) → ((A V
C) → B adalah semua benar (Tautologi).
Contoh tautologi
dengan menggunakan tabel kebenaran:
1. (p ʌ ~q) p
Pembahasan:
p
|
q
|
~q
|
(p ʌ ~q)
|
(p ʌ ~q) p
|
B
B
S
S
|
B
S
B
S
|
S
B
S
B
|
S
B
S
S
|
B
B
B
B
|
Ini adalah tabel kebenaran yang menunjukkan
Tautologi dengan alasan yaitu semua pernyataannya bersifat benar atau True (T).
maka dengan perkataan lain pernyataan majemuk (p ʌ ~q) p selalu benar.
B. KONTRADIKSI
Kontradiksi adalah suatu
bentuk kalimat yang selalu bernilai salah (False), tidak peduli bagaimanapun
nilai kebenaran masing-masing kalimat penyusunnya. Untuk membuktikan apakah suatu pernyataan tersebut
kontradiksi, maka ada dua cara yang digunakan. Cara pertama dengan menggunakan
tabel kebenaran, yaitu jika semua pilihan bernilai F atau salah maka disebut kontradiksi, dan cara
kedua yaitu dengan melakukan penjabaran atau penurunan dengan menerapkan
sebagian dari 12 hukum-hukum Ekuivalensi Logika.
Contoh dari Kontradiksi:
1. (A ʌ ~A)
Pembahasan:
A
|
~A
|
(A ʌ ~A)
|
B
S
|
S
B
|
S
S
|
Dari tabel kebenaran diatas dapatlah disimpulkan bahwa pernyataan
majemuk (A ʌ ~A) selalu salah.
2. P ʌ (~p ʌ q)
Pembahasan:
p
|
q
|
~p
|
(~p ʌ q)
|
P ʌ (~p ʌ q)
|
B
B
S
S
|
B
S
B
S
|
S
S
B
B
|
S
S
B
S
|
S
S
S
S
|
Ini adalah tabel kebenaran yang menunjukkan
kontradiksi dengan alasan yaitu semua pernyataan bernilai salah (F).
C. ALJABAR LOGIKA
Pernyataan / Proposisi
Pernyataan adalah suatu kalimat yang mempunyai nilai
kebenaran (benar atau salah), tetapi tidak keduanya.
Contoh
1 :
p = Tadi malam BBM mulai naik (memiliki nilai
kebenaran benar/true)
q = 23 = 32 (memiliki nilai kebenaran salah/false)
Contoh
2 :
Berikut ini adalah beberapa contoh proposisi :
a. 1 + 2 = 3
b. Presiden RI tahun 2005 adalah SBY
c. 6 adalah bilangan prima
d. Warna bendera RI adalah biru dan merah
Kalimat-kalimat di atas adalah kalimat proposisi
karena dapat diketahui benar/salahnya. Kalimat (a) dan (b) bernilai benar,
sedangkan kalimat (c) dan (d) bernilai salah.
Contoh
3 :
Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat yang bukan
merupakan proposisi :
a. Di manakah letak pulau seribu?
b. Ersa lebih tua dari Arsi
c. x + y = 5
d. 2 mencintai 3
Kalimat
(a) jelas bukan proposisi karena merupakan kalimat tanya sehingga tidak dapat
ditentukan nilai kebenarannya. Kalimat (b) juga bukan proposisi karena ada
banyak orang dibumi ini yang bernama Ersa dan Arsi. Kalimat tersebut tidak
memberikan keterangan yang lebih spesifik sehingga tidak diketahui kebenaran
bahwa Ersa lebih tua dari Arsi. Dalam kalimat (c), nilai kebenaran kalimat
tergantung pada harga x dan y yang ada. Jika x =1 dan y = 4, maka kalimat
tersebut menjadi kalimat yang benar. Tetapi jika x = 4 dan y = 5, maka kalimat
tersebut menjadi kalimat yang salah. Jadi secara umum tidak dapat ditentukan apakah
kalimat tersebut benar atau salah. Kalimat (d), walaupun mempunyai susunan
kalimat yang benar, tetapi tidak mempunyai arti karena relasi mencintai tidak
berlaku pada bilangan. Oleh karena itu, kalimat tersebut tidak ditentukan benar
atau salahnya.
Suatu
pernyataan yang selalu benar dalam semua keadaan dinamakan tautologi ,
sedangkan pernyataan yang selalu salah dalam semua keadaan dinamakan
kontradiksi.
D. NEGASI/INGKARAN
Negasi/ingkaran merupakan operasi
logika yang dilambangkan dengan tanda (~). Ingkaran pernyataan p adalah ~p
atau dibaca “tidak benar bahwa p” atau “non p” atau “negasi dari p”.
Contoh
1:
p : kucing makan
ikan
~p :kucing tidak
makan ikan
~p : tidak benar
bahwa kucing makan ikan
Contoh 2:
P : kemarin tidak
ada kecelakaan mobil
~p : kemarin ada
kecelakaan mobil
Contoh (3):
Jika p
adalah “ Semarang ibukota Jawa Tengah”, maka ingkaran atau negasi dari
pernyataan p tersebut adalah ~p yaitu “ Semarang bukan ibukota Jawa Tengah”
atau “Tidak benar bahwa Semarang ibukota Jawa Tengah”. Jika p diatas bernilai
benar (true), maka ingkaran p (~p) adalah bernilai salah (false) dan begitu
juga sebaliknya.
Tabel nilai kebenaran negasi:
P
|
~p
|
S
|
B
|
B
|
B
|
catatan:
Jika pernyataan semula bernilai benar (B) maka ingkarannya bernilai salah (S) dan sebaliknya.
Jika pernyataan semula bernilai benar (B) maka ingkarannya bernilai salah (S) dan sebaliknya.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar