Jumat, 12 April 2013

SENYAWA DARI KAYU ULAR DAN MANFAATNYA



KAYU ULAR


Kayu ular memiliki nama ilmiah yaitu Strychnos lucida, senyawa kimia yang terkandung dalam kayu ular telah diketahui yaitu alkaloid (brusina, striknina), tannin < 1%, steroid/ triterpenoid (saponin). Senyawa kimia ini dapat masuk dan mempengaruhi jantung, hati, paru-paru, usus besar dan usus kecil, sedangkan efek farmakologisnya yaitu memiliki rasa pahit.

Kayu ular dilaporkan berkhasiat sebagai obat penambah nafsu makan, rematik , sakit perut, bisul, kurap, radang kulit bernanah dan mengatasi gula darah, khasiat kayu ular juga sebagai tumbuhan obat tradisional yang dapat menyembuhkan penyakit diabetes mellitus.

Persebaran Kayu Ular
Kayu ular tumbuh ditempat berbatu serta beriklim kering. Tanaman ini berukuran kecil seperti tanaman jeruk nipis. Tempat tumbuh tanaman ini terbatas antara lain di Jawa Timur, Pulau Roti, Pulau Timor, Pulau Wetar, dan Maluku Tenggara.

Kandungan Kayu Ular dan Manfaat Kayu Ular
Kayu ular mengandung alkaloid (brusina, striknina), tannin, steroid/ triterpenoid (saponin). Pada bagian biji dan kayu tanaman ini mengandung zat alkaloida yang mempunyai daya mikroba dan juga sebagai antioksidan.
Selain itu, zat tannin dan galat, bermanfaat sebagai penurun panas, melancarkan air seni, dan anti-radang. Saponin (steroid dan triterpenoid) dapat menurunkan kadar gula darah dengan salah satu mekanismenya yaitu menghambat pelepasan enzim a-glukosidase yang berasal dari pankreas.
Pada sebagian masyarakat, kayu ular juga dimanfaatkan untuk menyegarkan muka, menambah nafsu makan,obat rematik, sakit perut, bisul, kurap dan radang kulit bernanah. Disamping itu, kayu ular juga memiliki sifat khas pahit mendinginkan, melancarkan peredaran darah, membersihkan darah dan beracun.
Kayu ular mempunyai kandungan alkaloid yang mencakup senyawa bersifat basa mengandung satu atau lebih atom nitrogen biasanya dalam gabungan, sehingga merupakan bagian dari sistem siklik. Alkaloid digunakan secara luas dalam bidang pengobatan, walaupun seringkali beracun bagi manusia. Uji sederhana, walaupun tidak sempurna untuk alkaloid dalam daun atau buah segar adalah rasa pahitnya di lidah.
Selain bermanfaat untuk menurunkan gula darah, saponin juga bermanfaat sebagai sumber anti bakteri dan anti virus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas dan mengurangi penggumpalan darah. Kandungan alkaloid dan saponin dalam kayu ular juga dapat berfungsi sebagai antioksidan. Saponin adalah senyawa surfaktan. Dari berbagai hasil penbelitian disimpulkan, saponin bersifat hipokolesterolemik, imunostimulator, hipoglikemik, dan antikarsinogenik.
Saponin adalah jenis glikosida yang banyak ditemukan di dalam tumbuhan. Saponin memiliki karakteristik berupa buih sehingga ketika direaksikan dengan air dan dikocok maka akan terbentuk buih yang akan bertahan lama. Saponin mudah larut dalam air dan tidak larut dalam eter.
Saponin memiliki rasa pahit menusuk dan menyebabkan bersin serta iritasi pada selaput lendir. Saponin bersifat racun bagi hewan berdarah dingin dan banyak diantaranya digunakan sebagai racun ikan. Saponin yang brsifat keras atau racun biasa disebut sebagai sapotoksin (Anonim 2008). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar